Mengenal Lebih Dekat Tradisi Gutu Sekolah di Indonesia


Apakah kamu pernah mendengar tentang tradisi Gutu Sekolah di Indonesia? Jika belum, yuk kita mengenal lebih dekat tradisi yang unik dan menarik ini! Tradisi Gutu Sekolah merupakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Menurut Pakar Budaya dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Slamet Muljana, tradisi Gutu Sekolah merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan. “Tradisi Gutu Sekolah merupakan bagian dari identitas budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Kita harus bangga memiliki tradisi-tradisi unik seperti ini,” ujarnya.

Gutu Sekolah sendiri merupakan tradisi yang dilakukan oleh para siswa di sekolah-sekolah tradisional di Indonesia. Para siswa akan duduk bersila di atas lantai dengan posisi tangan di atas lutut sambil mengucapkan doa bersama. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan keselamatan kepada Tuhan sebelum memulai kegiatan belajar mengajar.

Menurut Kepala Sekolah sebuah SMA di Yogyakarta, Bapak Budi Santoso, tradisi Gutu Sekolah merupakan bagian penting dari pembentukan karakter siswa. “Melalui tradisi Gutu Sekolah, siswa diajarkan untuk memiliki rasa syukur, disiplin, dan kebersamaan. Ini semua akan membentuk karakter yang baik pada diri siswa,” ujarnya.

Tradisi Gutu Sekolah juga mendapat apresiasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Nadiem Makarim. Beliau menyatakan bahwa tradisi-tradisi seperti Gutu Sekolah harus terus dilestarikan dan dijaga agar tidak punah. “Tradisi-tradisi seperti Gutu Sekolah merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah pendidikan di Indonesia. Kita harus berbangga memiliki warisan budaya yang begitu berharga,” ujarnya.

Dengan demikian, mengenal lebih dekat tradisi Gutu Sekolah di Indonesia bukan hanya sekedar mengetahui tradisi tersebut, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan budaya yang kaya dan beragam. Mari kita lestarikan tradisi-tradisi unik seperti Gutu Sekolah agar tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.